Tama Sakit Mata

Senin, 20 Juni 2011

Kasian si Tama seperti balita korban KDRT, mata kirinya bengkak dan kemerahan. Sejak tanggal  14 Juni 2011 gejala sakit mata sudah mulai nampak mata berair, dan agak memerah, sedih juga sih ngeliatnya terlebih lagi disaat malam hari, tama tidak bisa membuka mata kirinya, karena lengket yang disebabkan menumpuknya kotoran mata(belek).

Mata Tama pun semakin membengkak karena seringnya Tama menangis, gimana tidak menangis saya saja sudah merasakan betapa tersiksanya kalau sakit mata apalagi Tama yang masih kecil harus menahan sakit.
Setiap pagi hari mama Tama selalu menjilat mata Tama yang sakit, konon air ludah basi bisa menyembuhkan penyakit mata, selain ludah basi, air kencing pagi dan air susu ibu bisa juga meredakan sakit mata.

Sabtu kemarin Tama pun dibawa ke dokter dan diberi obat dan salep buat matanya.

Semoga lekas sembuh ya Tama, biar Tama bisa melihat betapa papa dan mama mencintai dan menyayangi mu dengan segenap jiwa raga tanpa terhalang lagi oleh belek mata mu itu.

update: 22-6-2011
pagi hari sebelum berangkat kerja seperti biasa Tama di beri obat tetes dan seperti biasa juga Tama menangis tidak mau diberi obat, dengan dipaksa mama Tama membuka kelopak mata Tama yang sakit untuk diteteskan obat mata, tapi apa yang terjadi dibalik kelopak mata Tama terluka dan sontak membuat kaget aku dan mama Tama akhirnya obat tetes tidak jadi diteteskan ke mata Tama karena kami tidak tega, Tama pun makin kencang nangisnya air mata Tama menetes ternyata tidak hanya air mata tapi juga bercampur darah yang berasal dari luka yang ada di kelopak mata  seperti air mata darah, istri ku ketakutan aku pun kuatir, apa yang terjadi pada Tama, sakit mata dan sekarang kelopak mata bagian dalamnya luka, pantas saja tadi malam Tama menangis terus karena menahan pedih dikelopak matanya. Semoga lekas sembuh ya Tama. Nanti sore kita ke dokter untuk memeriksa keadaan Tama.








Bendera Bajak Laut

Kamis, 16 Juni 2011


Karena saya senang sekali nonton film yang bertema bajak laut, terlebih film sekuel yang dibintangi oleh Jonny Deep "Pirates of Carribean", jadi pada kesempatan ini saya ingin memposting artikel yang bertemakan Bajak Laut, khususnya Bendera yang menghiasi Kapal Bajak Laut.
Sebenarnya ada ga sih bendera bajak laut? Kenyataan sih memang ada bendera bajak laut. Bukan hanya sekedar mitos atau legenda, bukan dari hasil rekaan sebuah film semata, dan juga bukan berasal dari imajinasi seorang penulis seperti Robert Louis Stevenson yang menulis buku "Treasure Island". 

Bajak laut mengibarkan bendera bajak laut asli. Bendera bajak laut dibuat dan dimodifikasi oleh setiap kapten bajak laut beserta awaknya dan setiap kelompok bajak laut memiliki  ciri khas bendera bajak laut  sendiri yang berbeda dengan kelompok bajak laut lainnya, seperti bendera bajak laut yang dikibarkan oleh Blackbeard dan Calico Jack Rackham. Setiap kapal bajak laut memiliki bendera bajak laut versi mereka sendiri. 

Sejarah Bendera Bajak Laut
Bendera bajak laut yang paling terkenal adalah "Jolly Roger". Bendera digunakan oleh kapal laut untuk berlayar dengan sah, selama masa kejayaan penjelajahan bendera kapal laut digunakan untuk membedakan mana yang kapal musuh dan mana yang kapal teman. Kapal laut Inggris "the Elizabethan" yang berlayar dengan menggunakan Bendera yang bergambarkan Emblem nasional sebagaimana juga dengan Kapal laut Spanyol "Tudor Rose" menggunakan bendera yang bergambarkan Salib Katholik sebagai bendera sah untuk kapal laut mereka.

Sejarah bendera kapal laut dikembangkan dan diadopsi dari bendera nasional. Bajak laut memiliki kode etik dan tradisi sendiri. bendera bajak laut mengalami perkembangan secara alami dalam sejarah dan budaya bajak laut. Bendera bajak laut digunakan untuk "Perang Psikologis" kepada musuh mereka. Bendera bajak laut didisain untuk mengancam, mengitimidasi dan menyebarkan teror serta kengerian kepada setiap kapal laut lain yang dijumpainya. Sejarah bendera bajak laut menjadi elemen penting dalam membangun reputasi menakutkan dari Kapal bajak laut.

Warna bendera bajak laut ada yang berwarna merah dan hitam sebagai warna latar belakang bendera bajak laut. Akan tetapi kebanyakan mengaitkan warna hitam sebagai warna bendera bajak laut. Faktanya warna merah adalah warna pertama yang digunakan sebagai bendera bajak laut. Pada awalnya bajak laut berlayar dibawah kibaran bendera merah yang menyimbolkan pertumpahan darah selain itu juga menyimbolkan peringatan serta simbol tanpa ampunan. Nama Perancis untuk bendera merah iyalah "Jolie Rouge" (istilah sinisnya "Pretty Red").

Bendera merah bajak laut akhirnya diganti oleh warna hitam yang melambangkan kematian. Bendera hitam secara tradisi dikibarkan pada kapal yang membawa wabah sebagai tanda peringatan pada kapal lainnya. Bajak laut yang berlayar dibawah bendera tersebut disebut dengan "Bendera Raja Kematian". Bendera merah dan hitam bajak laut selanjutnya lebih dihiasi dengan lambang-lambang kematian.


bersambung

"Mince" Siamang ku

Rabu, 08 Juni 2011

Koq jadi kangen dan teringat sama Tince sukarti binti mahmud, Kembang desa yang berwajah lembut, Kuning langsat warna kulitnya maklum, Ayah arab ibunda cina. Eh maaf bukan si Tince tapi  "Mince" Siamang (Symphalangus syndactylus) ku dulu.

Sebenarnya sih punya mbah ku dikampung pemberian Om ku yang pekerjaannya perambah hutan sebagai operator ekskavator, tapi tetap saja dulu aku merasa si Mince itu punya ku, soalnya mince nurut sekali sama aku, aku pun sayang sekali sama mince, habis lucu sekali, tingkah lakunya selalu membuatku tertawa, bahkan kelakuannya mirip sekali seperti manusia sampai aku berpikir koq bisa ya si Mince bisa bertingkah seperti itu jadi tidak habis pikir ku dibuatnya.

Siamang itu primata yang sungguh unik; tidak memiliki ekor, berbulu hitam, memiliki kantong leher  atau kantong gular dan memiliki teriakan yang khas yang dapat didengar sampai kejauhan, lehernya akan mengembang dan kemerahan apabila berteriak.

Mince dipelihara sejak bayi jadi sangat jinak, mengenai asal usul si Mince, aku pernah bertanya pada Om ku, "Om mince dapat beli ya?? bukan saya dapat dari Hutan sewaktu tugas di Bengkulu", sahut om ku, lalu aku terus bertanya, "lalu dimana induk si Mince?" dan om ku menjawab, "Mati ditembak", sungguh membuat ku kaget malang sekali si Mince harus kehilangan Ibunya dan betapa teganya om ku menembak mati induknya Mince. Kemudian om bercerita bagaimana dia bisa memperoleh si Mince, "dulu sewaktu saya tugas di bengkulu untuk membuka lahan disana banyak sekali siamangnya, pokoke lucu tingkah lakunya berayun dari dahan satu ke dahan lainya, berteriak keras sekali dan tergoda untuk memelihara, pasti senang sekali keluarga ku di Jawa apabila di beri oleh-oleh seekor siamang, kemudian saya berpikir bagaimana cara mendapatkan siamang karena siamangnya liar, kalau begitu cari saja yang masih bayi biar mudah dipelihara dan nantinya akan jinak, sebenarnya cukup kesulitan juga sih mendapatkan bayi siamang soalnya bayi siamang tidak pernah lepas dari induknya menempel terus didada sang induk seakan-akan tidak terpisahkan, lalu terbesit pikiran jahat untuk menembak si Induk, dengan bermodalkan senapan angin dan mimis (peluru senapan angin) yang diolesin balsem gosok, karena mimis yang di olesi oleh balsem sangat ampuh dalam membunuh binatang. Selepas istirahat makan siang dengan membawa senapan angin saya bergegas memburu target yang sudah diintai sebelumnya, kemudian terliatlah target seekor induk siamang yang sedang menggendong anaknya sedang bersantai didahan pohon, dengan penuh konsentrasi dibidiklah induk siamang akhirnya terdengarlah letupan senapan angin dan induk siamang pun jatuh dari dahan pohon sembari memeluk bayinya, siamang lainnya pun berteriak dengan keras Pada waktu karena keadaan bahaya, siamang betina akan mengeluarkan suara yang nyaring dan diikuti oleh siamang jantan selama tiga hingga lima belas menit. Suara mereka dapat terdengar dari jarak sekitar 6,5 km. Siang itu menjadi sangat bising, kawanan siamang sepertinya berteriak menangis melihat salah satu anggotanya ditembak oleh saya. Lalu saya mendekati induk siamang dan mengambil anaknya, sungguh lucu siamang ini dan akan beri nama: "Mince" (karena nama yang sangat populer pada saat itu adalah nama yang pada kata belakangnya ada ce-nya contoh: tince, marice, sarce, nince sampai ice juice :)"

Beberapa minggu Mince dipelihara oleh om ku di hutan sampai waktu libur dari tugas telah tiba, rencana untuk membawa mince ke jawa pun datang. Segala sesuatunya telah dipersiapkan, saat itu perjalanan dilakukan via darat dengan menumpang truk perusahaan tempat om ku bekerja, ternyata perjalanan menuju Jawa tidak semulus apa yang diperkirakan, truk yang ditumpangi sering sekali mendapat pemeriksaan ketat dari petugas setempat, karena membawa hewan hutan adalah perbuatan ilegal, untungnya om ku tidak ditangkap oleh petugas, karena petugas tidak mengetahui tempat  dimana Mince disembunyikan. Siapa sangka kotak tool perlengkapan truk menjadi kandang sementara si Mince, itulah mengapa bisa lolos dari pemeriksaan petugas.

Dari hutan belantara Bengkulu perjalanan dimulai sampai ke pelabuhan Bakauheni, Lampung untuk menumpang kapal feri, menuju Pelabuhan Merak, Banten, lalu ke Jakarta, sampai di Jakarta menumpang bus tujuan Blitar kampung halaman, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan.

Sesampai di kampung betapa senang keluarga disana salah satu anggota keluarga dari perantauan tiba, dan senang juga karena om ku membawa oleh-oleh yaitu Mince sang Siamang lucu, kehadiran Mince sungguh membawa warna dalam kehidupan Mbah ku dan keluarga.

Mince menjadi anggota keluarga baru yang memberi suasana baru, tingkah lakunya selalu ditungu bahkan oleh para tetangga, satu kampung menjadi ramai karena ada tontonan gratis dari Mince, setiap yang datang melihat Mince selalu membawa buah tangan, ada yang bawa pisang, kue dan lain sebagainya. Ternyata Mince itu pintar tidak mau dikasih sedikit, aku saja pernah membawa 2 pisang aku beri yang kecil tapi dia ga mau dia langsung merampas pisang yang lebih besar.

Aku pun teringat sebuah cerita cara menangkap kera, konon di suatu masa ada seorang raja yang mengadakan sayembara barang siapa bisa menangkap kera milik sang raja yang lepas dan kabur ke dalam hutan akan mendapatkan hadiah tapi dengan satu syarat kera tersebut tidak boleh terluka.

Seluruh pemuda di kerajaan tersebut mengikuti sayembara tersebut tapi keseluruhannya gagal menangkap kera tersebut, ada yang menggunakan jebakan tapi gagal ternyata kera tersebut kera yang cerdas, ada yang menangkap dengan menggunakan jaring tapi gagal juga karena kera tersebut sangatlah lincah, dengan berbagai cara telah dicoba tapi selalu gagal.

Kemudian ada pemuda dari negeri tetangga mencoba peruntungan  mengikuti sayembara, dia pergi ke Hutan mencari kera dengan membawa Guci besar yang berisikan kacang makanan kegemaran sang kera, pemuda-pemuda yang gagal menangkap kera berkata kepada yang pemuda negeri tetangga: "hei pemuda negeri tetangga mana mungkin kau bisa menangkap kera itu dengan hanya bermodalkan kacang itu, kami pun sudah mencoba menjebak dengan memberi  kacang tapi selalu gagal, aku yakin kamu pun akan gagal seperti kami"

Pemuda negeri tetangga pun berkata "bukan soal kacangnya saja tapi juga guci yang jadi alat untuk menangkap kera".

"Kau gila ya mana bisa guci itu menangkap kera kau pikir jin apa yang bisa di masukan ke dalam guci", sahut pemuda yang gagal menangkap kera.

"Memang menjadi suatu yang mustahil bisa memasukan kera ke dalam Guci yang memiliki lubang kecil yang hanya bisa muat untuk tangan sang kera", jawab pemuda negeri tetangga

Bergegas pemuda tersebut masuk kedalam hutan tempat kera bersembunyi, ditaruhnya Guci itu di hutan kemudian ditinggal begitu saja guci tersebut, dan mengamatinya dari kejauhan. Pemuda tersebut menanggap Kera memang cerdas tapi selain itu Kera juga memiliki sifat serakah.

Ternyata benar dugaan pemuda tersebut, sang kera mendekati guci besar yang berisikan kacang dengan semangat sang kera memasukan tangannya ke lubang kecil guci karena serakah kera meraup kacang sebanyak-banyaknya karena lubang guci kecil genggaman tangan kera yang penuh kacang tidak bisa keluar, dan disaat itu pemuda tadi menghampiri kera, kera pun melihat pemuda tersebut ketakutan ingin kabur tapi sang kera juga tidak mau melepaskan kacang dari genggamannya, karena sifatnya yang serakah, alhasil Kera yang cerdas dan lincah itu dengan mudah ditangkap oleh pemuda negeri tetanga.
Dan pemuda Negeri tetangga memenangkan sayembara dan mendapat hadiah berlimpah dari sang raja.

Pelajaran yang bisa diambil dari cerita tersebut bahwa keserakahan adalah awal dari bencana, keserakahan itu menjadikan diri kita seperti kera atau monyet, keserakahan membuat pikiran kita tidak dapat berpikir jernih, dan menutup hati nurani kita.


Tapi kalau boleh jujur serakahnya kera itu belum seberapa jika dibandingkan dengan keserakahannya Manusia, contohnya  om saya, dan saya dengan begitu serakahnya memisahkan Mince dengan Induknya sampai di tembak mati oleh om saya hanya demi nafsu memiliki binatang peliharaan. Dan saya yakin masih banyak orang-orang lain seperti om saya dengan membabi buta berburu hewan yang dilindungi baik untuk dipelihara maupun dijual lagi, buktinya banyak sekali binatang eksotik Indonesia yang sudah masuk kategori teramcam Punah. Kalau tidak percaya kapan-kapan main ke pasar Pramuka Jakarta, kita bisa menemukan berbagai macam hewan yang dilindungi dijual dengan bebas di pasar tersebut. Belum lagi keserakahan manusia dengan mengeksploitasi hutan gila-gilaan sehingga hutan Indonesia yang begitu hijau dan luas menjadi rusak dan tandus.

Semoga saja Anak Cucu Kita masih bisa melihat sisa-sisa keanekaragaman kekayaan Flora dan Fauna Indonesia di masa yang akan datang.

Salam.

Apakah Jack Sparrow seorang Muslim?

Bulan sabit dan Bintang identik dengan simbol Islam




sumber

http://www.suhaibwebb.com/society/entertainment/the-legend-of-captain-jack-from-birdy-to-sparrow/