Ibundaku Pergi untuk Selamanya

Senin, 10 September 2012

Hari Jum'at wage 7 September 2012 (20 Syawal 1433 H) merupakan hari paling berat dalam hidupku karena harus kehilangan seorang yang paling aku cintai dan aku sayangi sosok ibu yang selalu mendedikasikan hidupnya untuk keluarganya terutama anak-anaknya. tak kuasa air mata ini berlinang melepas kepergian mu wahai Ibunda ku. Sekitar 7 tahun ibu ku berjuang melawan penyakit yang dideritanya Diabetes yang terus menggerus kesehatan ibunda ku hingga menyerang kemana-mana, ginjal, jantung dan mata, bahkan sebelum bulan Ramadhan mata nya pun sudah dioperasi karena Glukoma. 

Teringat sewaktu pertama kali ibunda ku dirawat di rumah sakit aku berdoa demi kesembuhannya, aku berharap Allah SWT memperpanjang umurnya sehingga Ibundaku bisa menemani ku wisuda, menikah dan membantu memomong cucunya, anak ku dan Allah pun mengabulkannya, tapi aku tidak percaya terlalu cepat ibundaku yang berumur 56 tahun dipanggil yang Maha Kuasa.

Ibu, sekarang sudah enak, sudah tidak menderita sakit lagi, ibu sudah merdeka tidak merasakan beban lagi, kenangan manis dan pahit kehidupan bersama mu selalu kan kami kenang, terbayang perjuangan mu, terbayang penderitaan mu, terbayang kegigihan mu. Dan terbayang pula dosa, kesalahan dan durhakanya diriku hingga sampai akhir hayat mu, kami belum bisa membahagiakan mu wahai Ibundaku. Ampuni dan maafkanlah kami.

Semoga Ibundaku mendapat tempat yang layak disisi-Nya, dilapangkan kuburnya, diterangkan kuburnya.

Ya Allah Ampunilah dosa ku dan kedua Orang tua ku dan Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku kecil. 

"Selamat Jalan Ibunda, Doa anak-anak mu selalu menyertai mu."

0 komentar:

Posting Komentar