Tama kehilangan Mbah Uti

Kamis, 13 September 2012
Tama-tama anakku sayang kemarin kamu membuat papa dan mama menjadi tambah sedih, mama pun tak kuasa membendung air mata yang menetesi pipinya, bagaimana tidak sedih aku mendengar cerita dari adik dan saudara-saudara ku kejadian kemarin siang, Tama kelimpungan mencari Mbah Uti-nya, Tama terus memanggil "Mbah uti Tama mana?, Mbah uti Tama mana? sambil menangis dan terus mondar-mandir keluar masuk rumah, dan kalau ditanya "Tam, Mbah Uti kemana? dan Tama pun menjawab sakit, jauh dan marah kalau dibilang Mbah Uti meninggal. Mendengar cerita itu membuat kami menjadi sedih sekali betapa kehilangan besar yang kami rasakan bahkan Tama pun juga merasakannya, kehilangan sentuhan lembut, dekapan hangat, perhatian yang tiada duanya, dan lezatnya masakan yang dibuat Mbah Uti dengan resep cinta dan sayangnya.

Sudah menjadi kebiasaan Tama yang senang sekali mentil dan dikeloni sama Mbah Uti disaat bobo dan ngedot susu. Selamat Jalan Mbah Uti, Semoga Mbah Uti bahagia dan Kubur Mbah Uti menjadi raudhatul jannah (taman di Surga) Allah SWT.




0 komentar:

Posting Komentar